Selasa, 10 April 2012

straight edge simbol perlawanan gaya hidup bebas ( sx8)

Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi dan pergerakan anak muda yang menganut anti penggunaan narkoba, penggunaan minuman beralkohol, merokok dan hubungan sex bebas (casual sex), walaupun pergerakan garis keras yang lebih dalam mereka menghidari penggunaan obat secara menyeluruh (termasuk penggunaan secara medis) dan mereka mempercayai bahwa sex tidak untuk berganti-ganti pasangan.
Straight edge hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu. Gaya hidup straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/ hardcore yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan.
Banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya seorang penganut faham ini karena mereka ingin mengontrol kehidupan mereka, berontak dari budaya penggunaan narkoba, menghindari diri berhubungan dengan narkoba, mereka menyaksikan efek negatif dari penggunaan narkoba dalam keluarga atau teman-teman, atau bahkan bisa pula untuk membedakan diri (Alfansuri 2007). Filosofi utama yang dibawakan oleh penganut faham ini adalah penggunaan narkoba terhadap lingkungan sosial dan krisis moral yang bisa menyebabkan hancurnya rumah tangga, bisnis dan khususnya kehidupan anak-anak remaja.
Ide tentang straight edge ini sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70-an yakni The Modern Lovers. Namun istilah Straight Edge dicetuskan oleh band Minor Threat, band ini disebut sebagai dasar gaya hidup ini, dalam sebuah lagu mereka yang berjudul Straight Edge.

Simbol X


Huruf X adalah simbol yang paling dikenal dari straight edge, yang umum dipakai sebagai tanda di punggung kedua tangan, tetapi bisa juga ditampilkan pada bagian tubuh lainnya. Beberapa pengikutnya dari straight edge ada juga yang dimasukkan simbol ke dalam pakaian dan pin. Menurut sejumlah wawancara yang dilakukan oleh wartawan Michael Azerrad, logo "X" straight edge dapat dilihat jejaknya dalam pelaksanaan pada acara singkat band Teen Idles yaitu U.S. West Coast tour tahun 1980.[1] Teen Idles telah dijadwalkan untuk bermain di Mabuhay Gardens San Francisco, tetapi ketika band tiba, manajemen klub menemukan bahwa seluruh band ini masih di bawah umur minimum dan karena itu mereka ditolak masuk ke dalam klub tersebut. Sebagai kompromi, manajemen menandai tiap kedua tangan anggota band Idles' dengan logo hitam besar "X" sebagai peringatan kepada seluruh staf klub agar tidak memberikan alkohol ke mereka. Setelah kembali ke Washington DC, band ini diberikan sistem yang sama oleh klu-klub lokal sebagai maksud membolehkan para remaja untuk masuk kedalam klub untuk menyaksikan acara musik tanpa memberikan alkohol kepada mereka. Tanda itu secepatnya diasosiasikan dengan gaya hidup straight edge. Dalam beberapa tahun, pada acara musik dan bahkan di klub-klub dansa telah memulai mengadopsikan sistem ini.
Sebuah variasi melibatkan trio X's (xXx) berasal dari hasil karya seni yang dibuat oleh drummer Minor Threat yaitu Jeff Nelson, yang mana Jeff menggantikan tiga bintang dalam bendera Washington DC kampung halaman mereka menjadi X.[2] Istilah ini kadang-kadang dipendekkan dengan mencantumkan X dengan kependekkan istilah dari straight edge menjadi "sXe". Dengan analogi, hardcore punk kadang-kadang dipendekkan menjadi "hXc". Simbol ini dapat digunakan sebagai sebuah jalan untuk membedakan sebuah band atau seseorang yang menganut faham straight edge, dengan menambahkan huruf di depan dan belakang nama band, contoh band 'xFilesx'.

Tiga era

 

William Tsitsos menuliskan bahwa straight edge telah melalui tiga era yang berbeda sejak terciptanya di tahun 1980.[3]

Oldschool (1970 - awal 1980)

Perkembangan gaya hidup Straight Edge ini banyak di adaptasi oleh band-band lainnya seperti, 7 Seconds, SSD, Uniform Choice, Cause for Alarm. Band-band tersebut adalah band hardcore punk yang berada di era “oldschool”. Band-band era ini lebih banyak berteriak tentang movement Straight Edge dibanding bernyanyi. Lagu mereka terdengar seperti orang yang sedang orasi dengan diiringi musik agresif dan cepat ala hardcore punk. Gaya seperti itu akhirnya menjadi ciri khas band hardcore punk di era “oldschool”. Pada awalnya paham ini berkembang di Washington D.C dan New York, kemudian akhirnya berkembang juga di Kanada.[4]

Youth Crew (pertengahan 1980)

Walaupun pada awalnya secara musikal, band-band straight edge terdengar tipikal, di pertengahan tahun 80-an musiknya mulai berkembang dan meluas sesuai dengan karakter band masing-masing. Era “Youth Crew” lahir ketika band-band hardcore punk Straight Edge mulai menjamur dan akhirnya mereka memiliki kecenderungan untuk bersatu membuat pergerakan dan media sendiri untuk menyebar luaskan gaya hidup straight edge. Namun bukan berarti mereka tidak manggung bersama band-band yang non-straight edge. Mereka justru lebih mengedepankan semangat persatuan. Suatu komunitas yang lahir karena memiliki sudut pandang yang sama: yaitu menyukai musik punk/ hardcore sebagai bagian dari subkultur yang tercipta saat itu. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today mereka adalah beberapa band yang menonjol di era “Youth Crew”.
Ternyata seiring perkembangannya, straight edge mulai berkaitan juga dengan perihal pergerakan animal rights, vegan dan vegetarian. Youth Of Today adalah band yang paling lantang menyuarakan perihal hak-hak dan perlindungan terhadap hewan, vegan dan vegetarian pada tahun 1988. Dalam lirik lagu “No More”, Ray Cappo vokalis Youth Of Today menekankan tentang pandangannya terhadap hak-hak hewan dan vegan: “Meat-eating, flesh-eating, think about it/ so callous this crime we commit”. Sampai akhirnya banyak band yang menyuarakan hal yang sama dan hampir semua band di akhir tahun 1980-an di Amerika dan Kanada menyuarakan tentang hak-hak hewan dan kekejaman terhadap hewan. Namun bukan berarti juga bahwa seorang vegan/ vegetarian itu adalah seorang straight edge, begitu juga sebaliknya. Menjadi vegan/vegetarian bukanlah sebuah keharusan di dalam gaya hidup straight edge. Vegan dan vegetarian hanya bagian dari perkembangan straight edge itu sendiri dan semua kembali kepada pilihan masing-masing individu.

Militan (1990)

Di dalam perkembangannya, straight edge juga sempat ternoda dengan beberapa militan dari band straight edge itu sendiri dan band yang paling menonjol dengan sikap garis keras dan militannya adalah Earth Crisis. Setelah gaya hidup straight edge sempat berkembang sampai ke perihal vegan/vegetarian pada akhir 80′an, di awal tahun 90′an bermunculan band-band yang mengadopsi paham serupa namun mereka cenderung lebih militan. Militan disini mereka cenderung picik, mudah menuduh, minim toleransi terhadap non-straight edge dan berpotensi melakukan kekerasan.[5] Mereka berpikir bahwa dengan metode gerakan yang keras dan militan akan lebih efektif dalam mempromosikan hidup bersih, padahal hal tersebut justru menjadi bomerang bagi mereka sendiri dan tentunya straight edge saat itu sempat tercoreng dan mulai menjadi bahan cemoohan di kalangan underground.

Era 2000-an

Seiring dengan jalannya waktu dan lahirnya band-band baru, cap negatif terhadap straight edge berangsur-angsur pulih. Komunitas dan band-band straight edge tahun 2000′an mempersatukan kembali kultur punk rock kepada kondisi awalnya yang lebih toleran terhadap komunitas dan band-band lain yang non-straight edge. Kalangan straight edge mengalami pendewasaan, mereka sudah berbaur di satu panggung dengan band-band yang non-straight edge. Mengingat straight edge adalah gaya hidup yang lebih ke arah pilihan pribadi. Band-band straight edge yang menonjol di tahun 2000-an diantaranya adalah Allegiance, Black My Heart, Casey Jones, Champion, Down to Nothing, Embrace Today, The First Step, Have Heart, Righteous Jams, Throwdown, xTyrantx, Fight Everyone dan Stick to Your Guns.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Straight_edge#Simbol_X

Rabu, 04 April 2012

jeritan seorang pemberontak ( kehidupan bukanlah lagu cinta )

sedikit berbagi cerita aja kawan mengenai kebosanan saya mengenai pengalaman bermusik. akhir - akhir ini banyak bermunculan artis pria / wanita yang manggung dengan menari sambil menggerakkan bibirnya mengikuti suara rekaman lagu, semakin lama khas seorang musisi makin hilang unsur seninya kalo berkaca pada mainstream negri ini ( walaupun ada yang gak seperti itu ). rasa jenuh yang terus - menerus melanda tanpa akhir. mungkin banyak yang sehati / sepemikiran dengan saya, rasanya ingin sekali membanting tv di depan mereka para produsen stasiun tv saat ini hahay. apakah popularitas mengalahkan seni ? dimana keadilan ? apakah tenggelam bersama kebenaran ? yah saya gak maksud mencela mereka namun apakah harus hidup dengan kebohongan terus - menerus dengan kondisi sekarang ini ? mungkin mereka mempunyai semboyan yang mereka angkat di depan publik ' trust the lies not the truth ' karena apa yang mereka sampaikan adalah sebuah lambang pemerkosaan otak kita akan sebuah seni yang hidup. saya lebih percaya terhadap mereka yang berpikir keluar dari kotal " mainstream ", mereka jujur dalam hati apa yang mereka sampaikan itulah realita bukan dongeng sebelum tidur. suatu saat dan berharap mereka memperkosa para pembohong publik yang setiap hari berceramah syair dengan topeng yang tak tampak namun menyakitkan. thanks and keep clean your mind

vincent Lux

Rabu, 08 Februari 2012

bad religion

Bad Religion adalah sebuah band beraliran punk yang dibentuk pada tahun 1979 di Southern California. Para personilnya yang cukup berpendidikan berhasil membuat band ini menjadi sebuah fenomena yang cukup berpengaruh dengan memainkan lagu-lagu beraliran punk dengan beat khas punck rock yang cepat namun melodius dengan lirik-lirik kritis yang berkisar masalah-masalah sosial, politik dan agama. Struktur kalimat-kalimat dalam lyric yang variatif dan elaboratif dipadukan dengan gaya bahasa yang puitis dan vocabulary yang bahkan memaksa orang Amerika sendiri untuk membuka kamus, membuat band ini unik dan cepat memperoleh simpatisan yang cukup banyak ketika mereka mengeluarkan album pertama mereka pada 1981 di daerah Southern California. Band ini beranggotakan Greg Graffin, vocal , Jay Bentley, Bas/backing vocal , Jay Ziskrout, drums , and Brett Gurewitz, guitar/backing vocals atau lebih dikenal sebagai Mr.Brett. Setelah peluncuran EP pertama dengan label Epitaph Records milik Mr.Brett yang juga merangkap sebagai manager band, pada tahun 1982, band yang baru menyelesaikan sekolah setingkat SMU ini meluncurkan album full berjudul "How Could Hell Any Worse?". Namun, di tengah pengerjaan album ini, Jay Ziskrout mengundurkan diri dari band dan posisinya digantikan oleh Peter Finestone.
Greg Graffin, frontman dari band ini menyandang gelar Master di bidang geologi dari UCLA dan meraih gelar Ph.D dalam bidang zoology dari Cornell University. Disertasi Greg Graffin untuk Cornell University adalah sebuah studi komprehensif tentang ilmu pengetahuan yang dititikberatkan pada teori Darwin yang kontroversial karena berkaitan dengan masalah ketuhanan dan agama dan bagaimana teori tersebut memengaruhi cara berpikir pada seseorang. Disertasi ini dipublikasikan dan didedikasikan untuk para fans Bad Religion

 ALBUM

Pada tahun 1983, band meluncurkan album "Into The Unknown", sebuah album yang pada awalnya tidak begitu populer dan tidak begitu disukai oleh para penggemarnya. Karena dalam album ini , band dianggap terlalu jauh mengeksplorasi musiknya hingga album ini dinilai terlalu eksperimental karena menggunakan keyboard terlalu dominan. Bahkan para pengamat musik mengatakan bahwa band ini tidak terkategorikan sebagai musik punk lagi, tapi psychedelic rock. Pada saat itu, album ini tidak menghasilkan apa-apa selain kritik dari para fans. Tapi sekarang, album ini mulai dicari oleh para kolektor album Bad Religion. Album ini banyak dibajak karena jumlahnya yang sedikit. Pada tahun 1984, Greg Hetson dari Circle Jerks masuk dan menggantikan posisi Mr.Brett. Bad Religion pun merilis EP dengan judul "Back To The Known". Dengan beat lagu yang semakin lambat, band kehilangan jati diri mereka dan band ini sempat vakum jika tidak disebut bubar.
Pada tahun 1986, band bersatu kembali dan meluncurkan album "Suffer" dan mereka kembali dalam format band punk seperti sebelumnya. Album inilah yang menjadi titik balik kebangkitan band ini. Album ini dinilai sebagai album terbaik oleh majalah maximum rock'n roll karena seolah mengingatkan para fans pada Bad Religion di awal-awal pembentukannya yang memainkan lagu-lagu dengan beat cepat, distorsi yang menghentak dan lirik yang keras disertai vokal yang melodius. Album ini sekaligus menjadi pemicu berkembangnya budaya dan sub kultur punk di Southern California karena album ini akhirnya menjadi genre wajib yang diikuti oleh hampir semua band punk dari Southern California, misalnya : Rancid, The Offspring, dan lain-lain.
Album "No Control" yang dirilis pada tahun 1989 dan "Against The Grain" tahun 1990 dan diikuti album "Generator" pada tahun 1992 juga mendapat predikat album rock terbaik dan semakin mendongkrak popularitas band ini, khususnya di Amerika bagian timur/east coast (New York, Washington, etc). Sebelum album "Generator" selesai dirilis, tahun 1991, Peter Finestone mengundurkan diri untuk lebih memfokuskan diri pada band-nya yang lain, The Fishermen, dan posisinya digantikan oleh Bobby Schayer.
Dengan gaya dan aransemen musik yang semakin matang dan menentang trend aliran musik heavy metal dan progressive rock saat itu, Bad Religion hengkang dari Epitaph Records dan bergabung dengan Atlantic Records dan tak lama setelah itu mereka segera merilis album full mereka yang ketujuh, "Recipe For Hate" pada pertengahan tahun 1993 yang sebenarnya lebih merupakan penjualan hak rilis album itu oleh Epitaph Records kepada Atlantic Records. Pada tahun 1994, "Stranger Than Fiction" dirilis, tapi Mr.Brett segera mengundurkan diri saat album itu selesai. Mr.Brett memutuskan untuk mengundurkan diri karena disibukkan oleh The Offspring yang saat itu mengukir sejarah sebagai band dengan penjualan kaset terbanyak di dunia musik underground dan direkomendasikan untuk masuk ke dalam major label oleh Mr.Brett. Namun. konon perginya Mr. Brett dari Bad Religion lebih disebabkan oleh ketidakcocokan dan pertengkaran yang hebat dengan basist Jay Bentley. Bahkan, Mr. Brett membentuk band baru yang salah satu lagunya "Hate You" didedikasikan pada Jay untuk menumpahkan kebenciannya. Banyak fans setia Bad Religion yang menyesali hengkangnya Mr. Brett, yang berdua dengan Gregg Graffin, dipandang sebagai penulis lirik punk rock yang sangat berbakat, kalau tidak bisa dibilang terbaik di dunia dalam genre-nya.
Mr. Brett pun kemudian fokus untuk membesarkan perusahaan rekamannya Epitaph yang akhirnya sekarang menjadi perusahaan label indie terbesar di dunia yang menjadi rumah bagi mayoritas band-band punk rock, hardcore, serta band-band rap dan hip-hop yang penuh bakat. Band-band besar yang dibesarkan oleh Epitaph antara lain Rancid, NOFX, Offspring, Descendent, dan Millencolin. Sementara band-band baru yang penuh bakat di antaranya Sage Francis (rap hip-hop) dan The Higher (pop rock).
Sepeninggal Mr. Brett, Bad Religion terus berkarya dimotori oleh Gregg Graffin seorang. Band merekrut gitaris baru yang tak kalah legendaris dalam dunia punk rock sebagai pengganti Mr Brett, yaitu Brian Baker (pernah bergabung dengan band punk legendaris "Minor Threat"). Album "The Gray Race" (1996), album pertama band ini tanpa Mr. Brett, berhasil menghapus kekhawatiran para penggemar bahwa musik Bad Religion akan kehilangan kualitas. Album tersebut benar-benar tetap setia pada citra band yang cepat, menghentak, dengan vokal penuh melodi serta lyric yang kritis. Graffin menulis sendiri semua lyric dan nada semua alat instrumen dalam lagu tersebut, dibantu dengan beberapa aransemen gitar dari Baker. Namun pada album-album berikutnya, Graffin tampak kehilangan sentuhannya. "No Substance" (1998) dipandang sebagai album terburuk oleh mayoritas fans Bad Religion. Padahal dalam album tersebut Graffin berusaha melibatkan anggota band lainnya dalam penulisan lagu. Tampak sekali bahwa tanpa Mr. Brett, Graffin kehilangan seorang "soul mate" yang bisa saling mendukung dan berkompetisi, dalam arti positif, untuk membuat lagi lagu-lagu punk rock yang bisa disandingkan sejajar dengan lagu-lagu legendaris khas Bad Religion sebelumnya seperti, "Do What You Want" (Album Suffer, 1988), "Along the way" (Back to the Known, 1984), dan "American Jesus" (Recipe for Hate, 1993).
Dalam meluncurkan album ketiganya "The New America" (2000} untuk Atlantic Records, Graffin mulai mendekati kembali Mr. Brett. Dan Mr. Brett bersedia berkolaborasi dengan Graffin untuk menulis lagu berjudul "Believe it" dalam album tersebut. Mr. Brett juga memainkan melodi gitar untuk lagu itu. Album tersebut merupakan sejarah bagi Bad Religion dan fansnya karena menandakan reunifikasi kembali Mr. Brett dengan Bad Religion, band yang ia dirikan bersama dengan Gregg Graffin dan Jay Bentley. Selama pembuatan album, secara alami muncul keinginan dalam diri Graffin untuk mengundang Mr. Brett bergabung kembali. Semua anggota band lain mendukung dan ketika undangan disuarakan, Mr Brett dengan mantap mengiyakan, dengan syarat Bad Religion harus kembali ke label Epitaph, perusahaan yang pada awalnya didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan album-album Bad Religion. Syarat tersebut tidak sulit dipenuhi karena masa kontrak dengan Atlantic Records sudah akan berakhir dan memang Bad Religion yang dimotori Graffin juga sangat ingin kembali ke Epitaph Records. Fans band tersebut di seluruh dunia sangat gembira dan bersemangat menunggu prospek bersatunya kembali dua penulis lagu punk rock terbaik di dunia, Mr. Brett dan Gregg Graffin serta label Epitaph dengan Bad Religion.
Album "The Process of Belief" (2002) merupakan album pertama Bad Religion untuk Epitaph. Band mempunyai drummer baru yang muda dan berbakat yakni Brooks Wackerman (pernah tergabung dengan Suicidal Tendencies). Bobby Schayer meninggalkan band karena alasan cedera punggung. Namun, dia kecewa karena merasa tidak diberi cukup kesempatan untuk pemulihan. Dengan bergabungnya Wackerman, beat musik Bad Religion lebih cepat dan bertenaga. Energi baru tersebut melengkapi bergabungnya sumber energi utama band yaitu Mr. Brett dan Graffin. Album mereka disambut baik oleh fans dan kritikus. Bad Religion tidak terlena dengan pujian atau lekang oleh usia. Kreasi terus bertumbuh melalui album "Empire Strike First" (2004) dan terakhir "New Maps off Hell" (2007).
Menginjak 27 tahun eksistensinya Bad Religion tetap loyal dan setia pada akar musik yang mereka bentuk dan pada harapan yang tersirat dalam lyric mereka di tengah dunia yang penuh pesimism. Dunia yang diwarnai fanatisme agama, perang, kekerdilan aparat pemerintah, dan mental remaja yang rusak oleh kapitalisme. Bad Religion sejak awal merupakan suara lantang yang memecahkan hiruk pikuk buram tersebut. Suara yang dibagi oleh banyak orang, bukan hanya penggemar punk rock. Itulah yang membuat band ini terus eksis dan melegenda.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bad_Religion


video



Rabu, 01 Februari 2012

Indonesia’s Punk, Just Not Young by rudolf dethu ( terjemahann )



Punk di Indonesia, Baru Tidak Muda18 Januari 2012Tentang Aku, Musik & Seni
Apa itu punk rock? Apakah berwarna, rambut runcing yang diselenggarakan oleh lem? Apakah itu 'n' roll abrasif tiga chord batu dimainkan dengan kecepatan sangat tinggi? Apakah celana kulit, hidung ditindik dan kebisingan sumbang atas marah, sosial lirik sadar? Atau apakah itu sesuatu yang jauh lebih, simbol dari sebuah kerangka pikiran yang mandiri yang melampaui semua stereotip?
Reputasi buruk punk rock bukanlah hal baru. Bahkan setengah abad setelah kelahiran budaya, rocker punk masih menghadapi rentetan persepsi negatif dari orang-orang yang ideologi gerakan ini telah mencerca terhadap selama beberapa dekade.
Hal ini mungkin ini kepatuhan melengking untuk gambar dan ideologi yang mendapat punk rockers 65 di Banda Aceh ditangkap untuk penampilan ortodoks mereka. Insiden itu mengingatkan persis mengapa punk awalnya muncul: untuk membebaskan dunia dari gagasan kuno dan kecurigaan dari sesuatu yang berbeda.
Banyak "senior" punk (mereka tidak "tua," hanya "lebih tua") telah menghabiskan bagian yang lebih baik dari kehidupan mereka dalam berbagai bentuk eksistensi punk rock, tetapi sejak pindah ke kehidupan yang tampaknya lebih konvensional. Tidak ada yang konvensional, bagaimanapun, tentang cita-cita mereka hidup dengan. Kesadaran sosial dan spiritual independen, "lebih tua" generasi punk rocker hidup sampai pepatah dari "sekali punk punk, selalu."
Rudolf Dethu menghabiskan lebih dari 10 tahun mengelola Bali sukses band punk Superman Is Dead, dengan merek atas api pop-punk. Sepanjang jalan, ia bekerja untuk mendapatkan band untuk merilis beberapa album dengan berbagai label independen dan besar, diatur konser di luar negeri dan mencoba untuk mendorong penggemar band untuk menjadi mental independen dalam budaya yang menghambat pemikiran semacam itu.

Dethu adalah di pertengahan 30-an ketika dia berjalan menjauh dari pekerjaannya mengelola band dan kini memimpin hidup sederhana bersama istri dan anak. Dia bekerja secara independen di bidang pendidikan dan seni, dan telah tinggal di negara-negara termasuk China dan Australia.
"Saya cukup terlibat dengan pendidikan, menjalankan yayasan musik, mengorganisir festival untuk merayakan kreativitas, menulis dan umumnya berjalan di bidang ide, melalui konsep-konsep," katanya. "Aku pada dasarnya mencoba untuk [membantu orang lain dalam] melanggar dari penjara pikiran."
44-tahun jatuh cinta dengan punk rock selama tahun SMA-nya di awal '80-an. Rentetan album kompilasi tidak resmi yang dirilis secara lokal pada saat itu memperkenalkan Dethu muda untuk punk rock andalan seperti Sex Pistols, Para Orang Suci, The Dead Boys dan The Damned, di antara banyak lainnya.
"Ini dimulai dengan perasaan yang menyertainya menjadi dingin, tetapi berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih serius karena etos perlawanan yang, berperang melawan mainstream, menyangkal kesesuaian, menjadi liberal dan individu macam, menjadi mandiri dan belajar untuk mengatakan 'tidak , '"katanya.
Punk, Dethu mengatakan, berbicara padanya karena segala sesuatu yang mencerca terhadap kebudayaan Indonesia. Ini adalah ajakan kemerdekaan lengkap dan mengucapkan.
"Punk merupakan kontradiksi lengkap dari budaya ini yang mengajarkan penyerahan ke mayoritas arti selalu mengatakan 'ya' untuk menjaga perdamaian konsensus dan komunalisme," jelas Dethu / budaya Indonesia dari "gotong royong" ("kerja sama"), ia menambahkan, sering mengarah ke tradisi pengikut dimanipulasi "seperti kambing tuli."
Mohammad Rino Akbar, yang telah mendedikasikan lebih dari 10 tahun hidupnya sebagai frontman dari hard-core punk Jakarta Saudara Generasi bertindak Rage, atau RGB, adalah punk tua-sekolah tanpa rencana shedding kulit yang suka memberontak. Dia awalnya mendengarkan logam berat, dan mengingat punk rock saat menangkapnya.
"Saya jatuh cinta dengan punk melalui 'catatan' Sex Pistols Kiss ini, Pasukan 'itu sudah Exploited' Tomorrow 'dan Ramones' 'Mondo Bizarro,' suatu" katanya dari album yang pertama menarik perhatiannya.
Rino, karena ia lebih suka dipanggil, mempelajari budaya punk galak, dan memutuskan pada tahun 1996 bahwa ia ingin membentuk band sendiri, "yang masih ada hari ini."
"Punk adalah sebuah budaya. Sedangkan Logam hanyalah genre," katanya. Kelangsungan hidup keuangan tahun 36-Rino tergantung pada cita-cita independen. Dia menjual ramah anggaran alat musik dan berbagai fashion item seperti sepatu, hoodies dan kemeja garis pakaian sendiri independen menghasilkan. Dia juga impor barang-barang bermerek musik lainnya.
William Kusumadi, yang di akhir 30-an, adalah lain kipas punk berdedikasi yang menghabiskan masa mudanya sebagai fixture pada scene punk lokal. Melanjutkan Nya meliputi segala sesuatu dari seorang roadie, manajer dan promotor untuk band-band punk dari 90-an, serta tindakan yang masih ada saat ini.
Seperti Dethu dan Rino, Willy jatuh punk melalui Sex Pistols, dan segera menemukan dirinya terobsesi dengan post-punk band dengan citra yang lebih gelap, seperti Joy Division dan The Birthday Party.
"Punk berbicara kepada saya mungkin sekitar tahun awal saya sekolah tinggi, setelah kakek saya meninggal. Aku agak pemberontak tanpa sebab kemudian," jelas Willy. Untuk hidup dari penderitaan-Nya, Willy mulai menulis tentang musik dan film untuk majalah, dan menjabat sebagai produser musik untuk stasiun radio yang berbeda.
Seperti banyak dari generasi yang lebih tua dari punk, bagaimanapun, Dethu, Rino dan Willy segera tumbuh kecewa dengan bagaimana ideologi punk yang disalahartikan oleh generasi baru, yang memahami etika punk rock adalah sebagai otoriter dan kaku karena apa yang awalnya berangkat untuk melawan .
"Ketika memainkan konser Green Day di Jakarta [tahun 1996], awalnya saya terkesan bahwa punk rock gaya penggemar musik lokal telah mengadopsi dengan, mereka Mohawks dihiasi pin-shirt, kuku mana-mana dan kalung gembok itu mungkin di negeri ini aturan, "kata Dethu.
Tapi antusiasme awal dengan cepat mereda setelah ia belajar bagaimana punk scene underground batu dioperasikan. Ada kemunduran cita-cita independen yang subkultur punk lainnya di seluruh dunia juga mengalami.
"Saya mulai melihat tekanan teman sebaya yang terjadi dalam adegan oleh pihak berwenang diri dari apa yang ditagih dan tidak diperbolehkan dalam dunia punk rock dan musik underground," katanya. "Kalau anak-anak muda hanya mencoba untuk mencari tahu identitas mereka, yang seharusnya diterima. Tapi punk rock di sini menjadi sesuatu seperti agama yang terorganisasi, di mana ada ulama yang memiliki kewenangan untuk menyatakan suatu fatwa tak diragukan lagi dan memiliki hak veto mutlak. "
Dethu pengalaman itu adalah tangan-on. Sebagai manajer sebuah band punk yang sukses secara komersial batu, ia dan band menghadapi tantangan dan tuduhan "menjual" dari orang-orang puritan. Mereka akan bertemu "polisi punk rock" yang akan bertindak, menurut Dethu, seperti "polisi Syariah, berusaha untuk menegakkan peraturan semacam apa yang diterima atau tidak dalam adegan."
Dethu dan band mencemooh peraturan tersebut. "Peraturan ada hal seperti itu di punk rock.? Apakah kita tidak lelah menjadi kekuatan-makan aturan dari hari kita dilahirkan? Terikat oleh hukum, dimarahi oleh orang tua, didikte di sekolah, menatap oleh polisi, dilarang melakukan sesuatu oleh agama, dibelenggu norma-norma masyarakat? Dan sekarang ada polisi punk rock? " Dethu kata.
Rino berbicara tentang "Posers" punk rock tanpa vitriol apapun, mengatakan bahwa kipas setiap dimulai sebagai salah satu, tapi akhirnya mengembangkan karakter nya punk sendiri. "Itu terserah kepada kita untuk menyingkirkan tag yang dengan mencoba untuk 'upgrade' pengetahuan kita dan memahami akar punk. Ini tentang seberapa jauh Anda bersedia untuk berkembang," katanya, menambahkan bahwa selama sebagai "garis keras tetap di sisi mereka, dan aku di tambang, maka itu baik Variasi adalah lebih baik daripada pasif.. "
Bagi banyak, scene punk lokal batu kehilangan kredibilitasnya setelah mulai mencoba untuk mengatur salah satu ideologi yang paling kontroversial.
Konsep ini disebut "straight edge," yang didasarkan pada sebuah lagu oleh hard-core punk band Threat Kecil dan menjadi satu set yang ketat pedoman untuk hidup kehidupan seseorang.
Edgers langsung menahan diri dari minum, merokok dan menggunakan narkoba. Lebih dari beberapa pengikut juga menjauhkan diri dari seks bebas, mengikuti gaya hidup vegan yang ketat, tidak minum kafein dan bahkan menjauh dari obat resep.
"Untuk melakukan hal-hal adalah pilihan pribadi," kata Dethu. "Tapi untuk mengikutinya secara membabi buta ini lucu, karena kita pada dasarnya adalah negara yang lurus sudah Di Amerika, lurus bermata berarti akan melawan norma-norma, tapi di sini pada dasarnya menjadi bagian dari mainstream,. Itu adalah kesalahpahaman lengkap cita-cita rock yang paling dasar punk. "
Dan itu mungkin saja perbedaan antara bajingan yang akhirnya "tumbuh" dan tumbuh keluar dari punk, dan mereka yang terus membawa obor. Satu mencoba untuk berlari lebih cepat dari aturan dengan jatuh kembali ke dalam mereka, sementara yang lain mengelola untuk mengambil etos punk ke jantung, tanpa menyebutnya sesuatu yang lebih dari kebebasan tanpa batas.
Kata Dethu, "Aku membawa punk sepanjang hari saya Ini bagaimana saya melarikan diri dari belenggu dan kehidupan dan tetap makhluk independen.."

Sabtu, 28 Januari 2012

punk itu kamu sendiri x)

banyak pendeskripsian tentang punk, ada yang bilang life style, ada yang bilang jiwa pemberontakan, ada juga yang bilang aliran musik. memang semua itu benar dan bukan tugas saya untuk menyalahkan semua itu. tetapi banyak persepsi negatif tentang punk dengan segala perilaku seseorang yang negatif yang mengatasnamakan " punk ". itulah yang perlu saya luruskan mengenai pandangan itu. perlu kalian ketahui gak semuanya punk itu berprilaku negatif, dan kenyataan dilapangan malah punk jauh dari kesan seperti itu. bahkan punk banyak membantu masyarakat lewat cara mereka bermusik, menyampaikan kritikan untuk pemerintah dan mensupport masyarakat agar pantang menyerah dalam berusaha melawan kemiskinan dan ketidak adilan. saya ingin mengutip statement dari jerinx SID tentang punk gak harus anarkis " Anarki tidak harus menjadi vandalis, dan apakah seorang punk harus menjadi anarki? tidak juga. Ada juga punk yang positivis, seperti gerakan straight edge yang anti alkohol, dan narkotika, atau yang lebih ke arah sport seperti, skate punk,Tidak semua aktivis anarkis mendengarkan musik punk, bahkan mereka mendengarkan jenis musik yang lainnya. " silahkan menilai apa yang saya tulis ini, intinya punk itu kamu sendiri. maksudnya punk itu apa yang ada dalam dirimu, semua yang mencerminkan kamu adalah punk. asal ingat jangan menginjak hak orang lain kawan. tetaplah jadi dirimu sendiri dan menjadi " punk " dalam kehidupanmu sendiri dan orang lain X)


thanks and keep clean your mind


vincent Lux 

Jumat, 27 Januari 2012

rebel bukanlah kutukan

 menjadi rebel bukan yang di maksud oleh segelintir orang yang dianggap pengganggu, liar, brutal , kesetanan, dll yang di pandang negatif oleh kebanyakan orang. makna sebenarnya dari rebel itu ( jadilah kamu yang kamu suka asal jangan injak hak hidup orang lain, be a yourself, jadikan " kenakalanmu " adalah hal yang menguntungkanmu bukan merugikanmu ). pandangan akan makna rebel ini saya pelajari dari statement jerinx SID banyak hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan orang lain dan malah bisa menguntungkan jika kamu bisa me-manage ‘kenakalanmu’.” apa gunanya kenakalan yang merugikan orang lain ? hanya dianggap sampah dan di pandang sebelah mata, menjadi nakal bukan sebuah " kutukan " tetapi " anugerah " dari tuhan untuk anak - anak nakal x). saatnya yang rebel yang mengubah dunia, bukan yang dipandang sampah masyarakat. jangan asal menjudge orang karena intensitas " nakal "nya tetapi untung apa ruginya kenakalan itu. jadilah orang yang cerdas dalam memaknai sebuah ungkapan agar kita tidak terjerumus lubang kebodohan. hanya karena kamu dianggap nakal bukan berarti kamu itu penyakit kawan x)

thanks and keep clean your mind

vincent Lux 

coretan yang berbahaya

silahkan kalian menilai, ini karyaku dan ini hasil belajarku di jalanan. ingin sekali saya berbagi pikiran dan sebuah statement dari sebuah pandangan masyarakat akan sesuatu yang di anggap tabu dan meresahkan, juga berbagi sebuah ide dari sebuah polemik yang berkembang saat ini. saya hanya manusia biasa , bukanlah pahlawan yang hebat di medan perang. bila ada kesalahan dalam penulisan ini mohon diluruskan. and remember, don't look by the cover, silahkan brutal, rebel asal jangan injak hak orang lain x)

vincent Lux

keep clean your mind and be a rebel for your life

dalam pandangan masyarakat seseorang yang memakai tatto, piercing, alcoholic adalah manusia yang berprilaku buruk. apakah itu benar ? mungkin itu sebagian, namun bila melihat lebih dekat atau melihat dari individu masing - masing itu berbeda lagi. banyak pemikiran yang bisa di bilang " membinatangkan " manusia akibat memiliki kebiasaan tersebut. contohnya yang melekat pada anak - anak punk yang notabene seperti yang saya sebutkan tadi ( walaupun gak semuanya ),  apakah mereka berprilaku buruk ? menurut saya tidak. mereka gak menginjak hak hidup orang lain, justru merekalah yang diinjak hak hidup mereka. mereka gak mencuri, mereka gak menyengsarakan masyarakat kita, dll. apakah masih kurang ? lihatlah realita yang ada, justru orang yang gak memakai tatto, piercing, dll rata - rata yang merugikan masyarakat kita. contohnya para pejabat kita yang korup sampai kita dapat gelar " negara dengan korupsi paling banyak sedunia " ( walaupun gak semuanya ) apakah mereka bertatto dan memakai piercing ? saya rasa gak, apakah mereka pemabuk ? mungkin gak semuanya dan itu menjelaskan tentang semua ini. inilah segelintir pemikiran " kerdil " masyarakat kita yang melihat suatu subyek hanya dari satu sisi tanpa melihat sisi yang lain. saya pernah membaca sebuah statement dari " jerinx SID " menjawab pertanyaan dari fans yang ulasannya seperti ini 

"Zuhair Abdullah: mau tanya bli Jrx. memang kami semua tau kalo penyeragaman itu tidak baik, namun ada yang lebih berbahaya dari sekedar penyeragaman, ketika SID difoto memegang botol bir atau melalui simbol2 dan kode2 ataupun menyanyikan lagu yang kadang secara tidak langsung mengajak kita untuk mencicipi bir, menurutku itu lebih bahaya. padahal kita semuanya tahu kan dampak negatif dari bir, dan seberapa kuat publik figur bisa mempengaruhi baik gaya jidup, style, pemikiran, bahkan moral.
kalo memang BIr itu sudah hal wajar dan tidak bisa lepas dari SID, tlg jangan bawa2 kami untuk mencicipinya teriakkanlah hal2 positif melalui lagu2 kalian seperti yang sudah kalian teriakkan dengan lantang dalam masalah penyeragman, kepedulian lingkungan, dan moral. makasih, mohon diskusinya dari Bli... .

 Jrx: untuk menjadi manusia yg kuat dan bijak, kamu harus bisa menguatkan mental mu thd apa yg kamu anggap 'godaan'. mulailah semua dari diri sendiri. jgn karena kamu lemah malah orang lain yg kamu paksa mengikuti standar moral mu agar kamu tetap merasa 'suci'. kamu tidak harus mengikuti 100% apa yg idolamu lakukan/sampaikan. jadilah diri sendiri. contohnya, salah satu band favorit saya Bad Religion (band punkrock legenda) sejak dulu selalu meragukan eksistensi Tuhan, lalu apakah saya mengikutinya? tidak. tapi saya dan SID tetap respek akan konsistensi mereka dalam menyuarakan apa yg mereka yakini dan tidak melihat posisi saya terancam akan pendapat mereka. toh semua pilihan ada di tangan kita. ini hidup saya, bukan hidup mereka. ambil yg cocok, lepas yg tdk cocok. oya, btw apa sih dampak negatif bir (selain bisa bikin perut gendut)? apa ada orang merampok karena bir? apa ada orang korupsi karena bir? apa ada orang menjual drugs karena bir? apa ada orang memperkosa karena bir? apa ada teroris membunuh karena bir? apakah benar bir adalah alasan utama seseorang melakukan kejahatan? bukan karena faktor ekonomi, nafsu jahat dan kurangnya pendidikan? ".  dari sebuah kalimat ini menjelaskan bahwa jangan menilai suatu subyek dengan pandangan negatif. jadilah yang cerdas dengan melihat dari semua sisi dan jangan menjudge orang hanya karena mereka bertatto, memakai piercing, alcoholic dan lain sebagainya

thanks and keep clean your mind

vincent Lux  

ambil yang baik :)


  • tanggapanJERINX tentang minuman keras
    Memang banyak yang menentang tentang minuman keras yang membahayakan badan dan dibilang merusak masa depan dan moral anak bangsa?namun anggapan Jerinx sang drummer Superman Is Dead sangatlah berbeda,mari kita lihat perdebatannya dengan Zuhair Abdullah.


    Zuhair Abdullah: mau tanya bli Jrx. memang kami semua tau kalo penyeragaman itu tidak baik, namun ada yang lebih berbahaya dari sekedar penyeragaman, ketika SID difoto memegang botol bir atau melalui simbol2 dan kode2 ataupun menyanyikan lagu yang kadang secara tidak langsung mengajak kita untuk mencicipi bir, menurutku itu lebih bahaya. padahal kita semuanya tahu kan dampak negatif dari bir, dan seberapa kuat publik figur bisa mempengaruhi baik gaya jidup, style, pemikiran, bahkan moral.
    kalo memang BIr itu sudah hal wajar dan tidak bisa lepas dari SID, tlg jangan bawa2 kami untuk mencicipinya teriakkanlah hal2 positif melalui lagu2 kalian seperti yang sudah kalian teriakkan dengan lantang dalam masalah penyeragman, kepedulian lingkungan, dan moral. makasih, mohon diskusinya dari Bli...
    Jrx: untuk menjadi manusia yg kuat dan bijak, kamu harus bisa menguatkan mental mu thd apa yg kamu anggap 'godaan'. mulailah semua dari diri sendiri. jgn karena kamu lemah malah orang lain yg kamu paksa mengikuti standar moral mu agar kamu tetap merasa 'suci'. kamu tidak harus mengikuti 100% apa yg idolamu lakukan/sampaikan. jadilah diri sendiri. contohnya, salah satu band favorit saya Bad Religion (band punkrock legenda) sejak dulu selalu meragukan eksistensi Tuhan, lalu apakah saya mengikutinya? tidak. tapi saya dan SID tetap respek akan konsistensi mereka dalam menyuarakan apa yg mereka yakini dan tidak melihat posisi saya terancam akan pendapat mereka. toh semua pilihan ada di tangan kita. ini hidup saya, bukan hidup mereka. ambil yg cocok, lepas yg tdk cocok.
    oya, btw apa sih dampak negatif bir (selain bisa bikin perut gendut)? apa ada orang merampok karena bir? apa ada orang korupsi karena bir? apa ada orang menjual drugs karena bir? apa ada orang memperkosa karena bir? apa ada teroris membunuh karena bir? apakah benar bir adalah alasan utama seseorang melakukan kejahatan? bukan karena faktor ekonomi, nafsu jahat dan kurangnya pendidikan?

[Outsider] Artikel "Fanatisme" yang ditulis jerinx SID


Terkait dengan bunyi status FB SID yang
berbunyi "Tolong hentikan cara2 berpikir
model sinetron yg penuh drama dan konflik
nan tak penting. SID bukan tim sepak bola.
Fanatisme berlebihan akan membunuh kalian
semua. Wake up!" Tak disangka SID mendapat beberapa respon menarik yang menganggap kami menyudutkan sepakbola Indonesia dan supporter-nya.
Inilah yang terjadi jika imajinasi dan daya nalar
tidak digunakan dalam mengartikan sebuah
expresi. Kami mengerti sikap fanatik itu perlu dalam menunjukkan loyalitas. Dan SID akan menghargai sikap fanatik dlm bentuk apapun [bola, musik, agama dll] asal sikap fanatik tsb tidak sampai memakan korban jiwa dan menimbulkan permusuhan antar manusia di Indonesia.

Namun apakah yg kerap terjadi di Indonesia? Semua merasa tim-nya, ras-nya, agamanya atau band idolanya paling hebat lalu dengan bangga memusuhi orang2 yang berbeda dengannya. Itu kenyataan di lapangan dan itulah yang ingin kami pertanyakan.
Perlu diingat. Konteks SID ketika berkata 'fanatisme yg berlebihan akan membunuhmu' itu dalam kerangka yg luas, bukan cuma dalam konteks supporter bola namun lebih kepada semua unsur sikap fanatisme terhadap sesuatu.

Kerusuhan2 dlm konser musik/pertandingan bola maupun kerusuhan2 yang berbau SARA semua berawal dari rasa kebersamaan/loyalitas sebuah kelompok yg berlebihan dan ujung2nya memakan korban jiwa. Bagi kami itu pola pikir yang sangat bodoh dan terbelakang. TIDAK ada manusia yang layak mati sia-sia hanya karena perbedaan selera musik/bola/agama. Kami berkata 'SID bukan tim sepak bola' sebagai kiasan karena akhir2 ini kami melihat sikap fanatik fans SID [Outsiders] hampir berlebihan dan mendekati fanatisme supporter bola.
Terus terang kami tidak nyaman dgn situasi ini. Tujuan kami membuat band bukan untuk dipuja-puja dgn perasaan fanatik berlebihan. Kita percaya semua manusia itu sama dimata Tuhan, terlepas dari apa itu suku, agama, ras, musik atau tim sepakbola favoritnya. Mungkin bagi anda yang kurang bisa menangkap maksud kami, intinya adalah: cukup sudah warga Indonesia saling mangsa hanya karena perbedaan2 kecil yg seharusnya tidak menjadi masalah tsb. Bersatu. Boleh fanatik tapi saling menghargai dan berjiwa besar. Sportif.
Cheers,
Jrx

sedikit melihat " pandangan masyarakat kita ' itu seperti apa ? "



di sini saya ingin menjelaskan bagaimana pandangan masyarakat kita  dalam melihat " subjek/sesuatu " hanya melihat dari satu sisi sebelah mata pisau / pandangan sempit tentang life style yang ada, pandangan mereka tentang sebuah kehidupan tersembunyi yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat kita tanpa melihat pertimbangan yang lain. sedikit contoh kemarin pada hari sabtu 21/01/2012 paman saya sedikit " menyentil " telinga saya ttg kehidupan punk & perilaku mereka di daerah bali. beliau menganggap punk itu " anarkisme / selalu brutal dalam bertindak & bersikap, semau gue / bertindak atas dasar " pribadi atau kelompok ", salah satu dari golongan " sampah masyarakat ", dan lain sebagainya yang mungkin mendengarkan bs jadi " ingin memukul beliau di depan para undangan pernikahan tante saya " hahahaha maaf paman XP

inilah contoh dari segelintir masyarakat kita tentang sebuah subyek jika dilihat dari satu sisi, tanpa melihat sisi lain dan membuat mereka terkesan " cebol " yang membuat negri ini jauh dari kesan " demokrasi ". dan timbul dalam otak saya " bagaimana dengan prilaku & tindakan para pejabat negara & pengaman negri ini ? ". sedikit mengulas kejadian kemarin yang melanda negri ini antara kekerasan, memerasan, main hakim sendiri, KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme ) dll yang melibatkan instanti negara kita tercinta ini terkesan " preman ", lantas apa bedanya dengan punk ? justru punk jauh dari kesan " preman " drpd aparat dan pemerintah negri ini walaupun gak semua aparat & pemerintah kita seperti itu.

kesimpulannya, janganlah melihat sebuah subyek hanya dari satu sisi dan coba melihatnya dari semua sisi pandangan. gak semua yang terlihat " negatif " itu buruk seperti ketika kita meminum obat.

thanks and keep clean your mind x)
vincent Lux